GL00
RENCANA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
Sistem Informasi Kearsipan
Pemerintahan Desa Galuh Kabupaten Purbalingga
Dipersiapkan oleh:
Ardaneswari (H1L009049)
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2011
Program StudiTeknik InformatikaUNSOED |
Nomor Dokumen
|
Halaman
| ||
GL01-Gxx
| ||||
Revisi
| ||||
DAFTAR PERUBAHAN
Revisi | Deskripsi |
A | |
B | |
C | |
D | |
E | |
F | |
G |
INDEXTGL | - | A | B | C | D | E | F | G |
Ditulis oleh | ||||||||
Diperiksa oleh | ||||||||
Disetujui oleh |
Daftar Halaman Perubahan
Halaman | Revisi | Halaman | Revisi |
Abstraksi
Desa Galuh merupakan sebuah desa di Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga yang sedang mengembangkan sistem pemerintahannya secara terkomputerisasi. Salah satu dari sistem ini adalah sistem informasi kearsipan. Sistem informasi kearsipan merupakan sistem informasi berbasis desktop dan memfokuskan pada proses pengelolaan arsip yang terkait dengan surat masuk, surat keluar, dan berbagai jenis arsip lainnya. Dalam hal ini, sistem dapat melakukan pengelolaan surat masuk, surat keluar, dan arsip lainnya yang dilakukan dengan input arsip ke dalam sistem. Disamping itu, sistem ini juga dapat melakukan pencarian dengan memilih kriteria pencarian, menampilkan laporan mengenai surat masuk dan keluar serta arsip lainnya dengan memilih kriteria laporan.
Dalam pengerjaan sistem informasi kearsipan ini, secara teknis proses yang digunakan memiliki tahapan yang telah terstruktur. Dan dalam implementasi pengembangan perangkat lunak ini, diterapkan penentuan analisis dan prioritas proyeksi, asumsi, kebergantungan yang mungkin terjadi. Juga diterapkan metode untuk pemantauan dan pengendalian terhadap resiko yang mungkin terjadi. Dengan pengembangan perangkat lunak yang kami kembangkan ini diharapkan kebutuhan user dapat terpenuhi.
Daftar Isi
Abstraksi………………………………………………………………………………………………………………….. 4
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………………. 5
1 Pendahuluan………………………………………………………………………………………………………… 5
1.1 Gambaran Umum Proyek……………………………………………………………………………….. 5
1.2 Perubahan Rencana Pengembangan Perangkat Lunak………………………………………… 5
1.3 Bahan Acuan………………………………………………………………………………………………… 5
1.4 Definisi dan Akronim…………………………………………………………………………………….. 5
2 Organisasi Proyek…………………………………………………………………………………………………. 5
2.1 Model Proses………………………………………………………………………………………………… 5
2.2 Struktur Organisasi………………………………………………………………………………………… 5
3 Proses Manajerial………………………………………………………………………………………………….. 5
3.1 Tujuan dan Prioritas Manajemen……………………………………………………………………… 5
3.2 Asumsi, Kebergantungan dan Kendala…………………………………………………………….. 5
3.3 Manajemen Resiko………………………………………………………………………………………… 5
3.4 Mekanisme Pemantauan dan Pengendalian………………………………………………………. 5
3.5 Rencana Penugasan……………………………………………………………………………………….. 5
4 Proses Teknis……………………………………………………………………………………………………….. 5
4.1 Metode, Alat Bantu, dan Teknik…………………………………………………………………….. 5
4.2 Dokumentasi Perangkat Lunak……………………………………………………………………….. 5
5 Paket Kerja, Jadwal, Anggaran………………………………………………………………………………. 5
5.1 Paket Kerja…………………………………………………………………………………………………… 5
5.2 Kebergantungan……………………………………………………………………………………………. 5
5.3 Tuntutan Sumber Daya………………………………………………………………………………….. 5
5.4 Anggaran dan Pengalokasian Sumber Daya……………………………………………………… 5
6 Komponen Pendukung………………………………………………………………………………………….. 5
Lampiran………………………………………………………………………………………………………………… 5
Model Water …………………………………………………………………………………………………………….8
Proses Tahapan Metode Waterfall ……………………………………………………………………………….8
1 Pendahuluan
1.1 Gambaran Umum Proyek
Arsip merupakan suatu dokumen yang sangat penting dalam pelaksanaan administrasi. Selama ini kegiatan pencatatan arsip dalam Pemerintahan Desa Galuh Kabupaten Purbalingga masih dilakukan secara manual, yaitu dengan menulis data surat masuk, surat keluar dan berbagai jenis arsip lainnya pada suatu buku agenda sehingga kurang maksimal dalam efesiensi kerja. Disamping itu, pembuatan laporan pun juga masih dilakukan secara manual dan memakan banyak waktu, dan arsip surat yang ada juga masih sering hilang.
Melihat dari permasalahan tersebut, proyek yang akan dikembangkan adalah pembuatan perangkat lunak untuk Sistem Informasi Kearsipan Pemerintahan Desa Galuh Kabupaten Purbalingga. Dengan adanya perangkat lunak untuk sistem informasi ini, maka sistem yang telah ada akan diubah menjadi sistem terkomputerisasi sehingga proses manajemen kearsipan dapat dilakukan dengan mudah, rapi, terstruktur, dan membantu pengaturan pendataan agar lebih efisien dan efektif.
Sistem ini merupakan sistem informasi berbasis desktop yang akan terinstall di dalam sebuah komputer. Hal ini dikarenakan sistem informasi kearsipan hanya digunakan oleh perangkat desa yang bersangkutan untuk melakukan pengarsipan. Selain itu, sistem ini hanya dapat diakses dalam lingkungan pemerintahan desa guna menjaga keamanan data dan berkas-berkas kearsipan pemerintahan yang ada.
Untuk mengembangkan sistem informasi kearsipan ini, akan digunakan software Microsoft access 2007 untuk database dan rancang bangun aplikasinya.
Berikut merupakan skema dari sistem yang akan dibangun :
Bagan 1: Skema Sistem Informasi Kearsipan
1.2 Perubahan Rencana Pengembangan Perangkat Lunak
- Proyek ini akan terus diamati dan dievaluasi oleh kedua belah pihak untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan memuaskan. Rencana pengembangan perangkat lunak ini telah disesuaikan pada saat review dengan user yang dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan user. Cara penyebaran rencana termutakhir dilakukan melalui email dan kunjungan ke pemerintahan desa. Proyek ini akan terus berlanjut dikembangkan jika mendapatkan hasil yang memuaskan. Pada saat perancangan sistem, dibutuhkan hardisk sebesar 1 GB untuk menyimpan data-data dalam bentuk database.
1.3 Bahan Acuan
Rencana pengembangan perangkat lunak ini disusun berdasarkan saduran dari standar IEEE nomor ANSI/IEEE Std 1058.1-1987 (reaffirmed 1993). Beberapa bagian telah dengan sengaja dihilangkan atau digabungkan dengan bagian lainnya. Sistematika rencana pengembangan perangkat lunak yang digunakan ini adalah sistematika yang digunakan oleh Program Studi Teknik Informatika Universitas Jenderal Soedirman (2011).
1.4 Definisi dan Akronim
v RPPL : Rencana Pengembangan Perangkat Lunak.
Dokumen yang berisi rencana penegembangan perangkat lunak dalam suatu proyek, serta mencakup gambaran umum proyek, gambaran manajerial proyek dan gambaran teknis proyek.
v SIKar : Sistem Informasi Kearsipan
v SKPL : Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
Dokumen hasil analisis yang berisi spesifikasi kebutuhan user
v DPPL : Deskrpsi Perancangan Perangakat Lunak
Dokumen yang berisi hasil perancangan perangkat lunak
v IEEE : Institute of Electrical and Electronics Enginners
Standar internasional untuk pengembangan dan perancangan produk.
v ANSII : American Standard Institute
v ERD : Entity Relationalship Diagram
Suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data
v DFD : Data Flow Diagram
Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.
2 Organisasi Proyek
2.1 Model Proses
Agar dapat terlaksana dengan baik dan lancar, suatu proyek memerlukan pengorganisasian yang memiliki tahapan yang jelas. Pengorganisasian pada proyek ini dilakukan melalui dua proses, yaitu pembuatan model proses dan pendefinisian struktur organisasi yang akan digunakan setiap tahapan dalam proyek ini.
- Tonggak ukur (milestone) utama
Tahap
|
Week
| ||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
| ||
1
|
Perencanaan
|
Revisi
| |||||||
RPPL*
| |||||||||
2
|
Analisa
|
Revisi
| |||||||
SKPL*
| |||||||||
3
|
Desain
|
Revisi
| |||||||
DPPL*
|
Tahap
|
Week
| |||||||||
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
| ||
4
|
Coding
| |||||||||
5
|
Testing
| |||||||||
6
|
Finalisasi
|
Demo
| ||||||||
- Kaji Ulang (review)
Merupakan prosedur untuk melakukan pemeriksaan terhadap berbagai hal yang disepakati dalam suatu tahap pembangunan perangkat lunak dan juga pemeriksaan terhadap kemajuan atau progress yang telah dicapai hingga suatu tahap pembangunan perangkat lunak.
Perencanaan
Pada tahap perancangan yang akan diadakan pada minggu ke 1-2, akan dilakukan hal – hal sebagai berikut :
ü Mengkaji ulang dokumen RPPL
ü Melakukan revisi terhadap dokumen RPPL untuk menyesuaikan dengan kebutuhan user (jika terdapat revisi).
ü Melakukan pembicaraan mengenai dokumen SKPL dengan user.
Analisa
Pada tahap analisa di minggu ke 2-5, akan dilakukan hal – hal sebagai berikut :
ü Mengkaji ulang dokumen SKPL
ü Melakukan revisi terhadap dokumen SKPL untuk menyesuaikan dengan kebutuhan user (jika terdapat revisi).
ü Melakukan pembicaraan mengenai dokumen DPPL dengan user.
Desain
Pada tahap mendesain tampilan sistem di minggu ke 4-8, akan dilakukan hal – hal sebagai berikut :
ü Mengkaji ulang dokumen DPPL
ü Melakukan revisi terhadap dokumen DPPL untuk menyesuaikan dengan kebutuhan user (jika terdapat revisi).
ü Melakukan pembahasan mengenai implementasi,coding, dan rencana uji coba (testing) system.
Evaluasi
Pada saat evaluasi, akan dilakukan hal – hal sebagai berikut :
ü Melakukan pengkajian ulang terhadap seluruh dokumen yang telah dibuat.
ü Melakukan pengkajian ulang mengenai demo aplikasi yang telah dijalankan.
- Hasil Kerja (work product)
Hasil kerja dari proyek-proyek ini adalah:
ü Dokumen GL-00, yaitu Rencana Pengembangan Perangkat Lunak (RPPL)
ü Dokumen GL-01, yaitu Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL)
ü Dokumen GL-02, yaitu Desskripsi Perancangan Perangkat Lunak (DPPL)
ü Aplikasi SIKar (Sistem Informasi Kearsipan)
ü Berbagai perbaikan dokumen (bila dilakukan revisi)
- Setoran Proyek (deliverables)
ü Aplikasi SIKar yang siap untuk diinstalasi dan digunakan
ü Spesifikasi produk
- Penentuan Akhir Kerja (signed-off)
Proyek pengembangan SIKar ini ini berakhir ketika aplikasi telah disetujui dan diterima oleh user.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur yang diterapkan oleh tim pengembang dapat dilihat dari bagan di bawah ini.
|
Peran |
Definisi
|
Otoritas
| Tanggung Jawab |
Project Manager |
Pimpinan proyek
pengembangan perangkat
lunak dan wakil dalam
aktifitas internal dan eksternal
|
Otoritas penuh dan berhak mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan perangkat lunak
|
Merencanakan, motivasi, mengorganisasi, dan mengendalikan
|
Programmer |
Pemrograman produk dalam pengembangan perangkat lunak ini
|
Mengimbangkan produk perangkat lunak dan memberikan usulan perubahan
|
Perangkat lunak yang dikembangkan sesuai dengan rancangan yang telah di buat
|
Documentator |
Penyusun dokumentasi aktivitas yang dilakukan dalam pengembangan
|
Menyusun dokumentasi pengembangan perangkat lunak
|
Pengembangan perangkat lunak terdokumentasi dengan baik
|
System Analyst |
Pengumpul berbagai informasi mengenai permintaan user, agar aplikasi dapat berjalan
|
Membuat daftar permintaan user tentang perangkat lunak yang di tanderkan
|
Perangkat lunak dapat dibuat sesuai dengan permintaan user
|
Designer |
Pembuat tampilan aplikasi sesuai dengan diskripsi user
|
Membuat design tampilan dari suatu aplikasi yang di tanderkan
|
Tampilan perangkat lunak sesuai dengan permintaan user
|
Tabel 1 : Definisi, Otoritas, dan Tanggung Jawab setiap peran
3 Proses Manajerial
3.1 Tujuan dan Prioritas Manajemen
Tujuan dan prioritas manajemen dalam proyek sistem informasi kearsipan ini :
- Prioritas utama dalam proyek ini adalah memberikan kemudahan bagi perangkat desa untuk melakukan pengarsipan surat masuk, surat keluar, dan arsip lainnya sehingga bukti dan memori dari arsip tertentu dapat tersimpan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan bila dibutuhkan di kemudian hari.
- Dalam pengaplikasian sistem, perangkat yang digunakan adalah sebuah unit komputer yang terdapat pada kantor pemerintahan desa, sedangkan pada saat pengembangan, perangkat yang digunakan merupakan kepemilikan tim pengembang yang telah ada.
- Sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek pengembangan perangkat lunak ini merupakan suatu tim kerja yang telah terbiasa bekerja sama. Disamping itu, sumber daya manusia ini merupakan orang-orang yang telah ahli dalam bidangnya masing-masing sehingga nantinya dapat dicapai hasil yang sesuai dan memuaskan.
3.2 Asumsi, Kebergantungan dan Kendala
Beberapa asumsi yang digunakan dalam pelaksaan proyek ini adalah :
- Komputer yang digunakan untuk pengaplikasian SIKar dalam Pemerintahan Desa Galuh telah tersedia
- User telah mengetahui cara menggunakan komputer.
Pembuatan perangkat lunak ini bergantung pada sumber daya pendukung pengerjaan proyek Sistem Informasi Kearsipan dan profesionalisme tim kerja.
Adapun kendala yang perlu dipertimbangkan dalam pengerjaan proyek ini antara lain :
- Ketersediaan sumber daya pendukung untuk proyek
- Penjadwalan kerja proyek tidak terealisasi dengan baik
3.3 Manajemen Resiko
Beberapa resiko yang dapat diidentifikasi dalam proyek ini antara lain :
- 1. Resiko kontraktual
Resiko yang mungkin terjadi dalam proyek ini terkait dengan rencana proyek antara lain :
- User melakukan perubahan terhadap kontrak yang telah disepakati dengan pengembang.
- Spesifikasi user kurang jelas.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko yang akan dilaksanakan adalah dengan melakukan kontrak yang jelas dan dilakukan penandatanganan kontrak dari kedua belah pihak. Bila terjadi perubahan spesifikasi atau kontrak oleh user maka pengembang berhak menolak karena sejak awal telah disepakati hal tersebut.
- 2. Resiko Teknis
Resiko yang mungkin dapat mengancam kualitas dan ketepatan waktu perangkat lunak yang dihasilkan. antara lain :
- Terjadi kerusakan perangkat keras yang mendukung operasional pelaksanaan proyek.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko yang akan dilaksankan adalah dengan memperbaiki kerusakan perangkat keras tersebut.
- Kurang spesifiknya metode yang digunakan.
- Tidak ada perangkat lunak lain yang mendukung proses pengujian, analisis perangkat lunak dan desain proses.
- 3. Resiko karena ukuran dan kompleksitas produk
Resiko yang mungkin terjadi adalah :
- Keterlambatan penyelesaian proyek karena produk yang dikembangkan cukup besar dan kompleks.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko yang dilaksankan adalah:
- Menganalisis dan merancang sistem secara tepat, serta menentukan penjadwalan proyek dengan menyediakan waktu tambahan pengerjaan sejak awal perencanaan.
- Tim pengembang akan berusaha untuk mempercepat proses pengerjaan proyek, yaitu dengan menambah personalia tim kerja.
- Personalia yang direncanakan tidak memadai untuk mengembangkan proyek yang menjadi lebih besar dan kompleks dari sebelumnya.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko yang akan dilaksanakan adalah dengan segera menambah jumlah personalia yang terlibat dalam pengembangan proyek .
- Teknologi yang ada tidak memenuhi harapan.
- 4. Resiko ketersediaan personalia
Resiko yang mungkin terjadi antara lain :
- Adanya personalia tim kerja yang berhalang menjalankan tugasnya, misalnya karena sakit.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko yang dilaksanakan adalah segera melakukan penggantian terhadap personalia tersebut. Pengganti dapat didapatkan dari anggota tim pengembang yang lain yang telah menyelesaikan tugasnya, atau bila terpaksa dapat mengambil dari luar anggota tim pengembang.
- Kurangnya jumlah personalia karena kompleksitas produk.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko yang akan dilaksanakan adalah dengan segera menambah jumlah personalia yang terlibat dalam pengembangan proyek tersebut.
- 5. Resiko penerimaan pelanggan atas produk
Resiko yang mungkin terjadi adalah :
Aplikasi SIKar yang telah selesai dibangun tidak sesuai dengan harapan user.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko yang akan dilaksankan adalah sering melakukan demo prototype program sejauh mana tahapan proess pengembangan telah dicapai kepada user.
3.4 Mekanisme Pemantauan dan Pengendalian
3.4.1. Mekanisme Pelaporan
- a. Jenis Laporan Proyek
Laporan proyek ini berupa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan tahap pengembangan perangkat lunak, dan dibuat sesuai data yang benar-benar kami peroleh dari Pemerintahan Desa Galuh untuk kami serahkan langsung kepada pihak yang bersangkutan tersebut.
- b. Frekuensi Laporan Proyek
Akan diadakan pertemuan rutin dengan user untuk membahas dokumen yang telah dibuat pada waktu-waktu tertentu yang telah disepakati bersama yaitu dua minggu sekali, sehingga diharapkan user dan pengembang dapat melakukan kaji ulang terhadap kemajuan proyek yang telah dicapai.
- c. Alur Informasi (penyebaran informasi)
Alur penyerahan laporan dari masing-masing bagian kerja akan diserahkan kepada manajer umum. Bila terjadi permasalahan akan dibahas bersama, dan kemudian diserahkan kepada pihak pemerintahan desa.
3.4.2. Teknik Lain
Teknik lain yang akan digunakan untuk melakukan pemantauan dan pengendalian proyek adalah melalui pendekatan prototype sehingga kemajuan hasil pengerjaan dari produk yang diminta dapat diketahui dengan lebih jelas.
3.4.3. Hubungan Umum
Hubungan umum antara mekanisme pemantauan dan pengendalian proyek dengan rencana fungsi-fungsi pendukung proyek yang antara lain:
Software configuration management : Berhubungan dengan manajemen operasional dan konfigurasi perangkat lunak yang dikembangkan. Setiap konfigurasi yang ditetapkan didokumentasikan dengan jelas, dan apabila di kemudian hari diperlukan maka dapat dilakukan review/kaji ulang terhadap konfigurasi yang telah disepakati.
Software quality assurance tasks :
- Pengkajian ulang terhadap RPPL yang telah/sedang berjalan.
- Aktivitas dan mekanisme kaji ulang serta audit dilakukan oleh auditor internal yang sekaligus sebagai assisten langsung dari manajer umum.
- Aktivitas dan mekanisme kaji ulang hasil kerja (work products) berhubungan dengan manajemen kontrol kualitas. Dilakukan untuk menentukan kualitas produk yang dihasilkan.
Software verification & validation : Manajemen kontrol validasi, verifikasi dan uji coba untuk mengontrol kelegalan software yang digunakan serta validasi dan software yang terintegrasi pada produk dan melakukan penguji cobaan.
3.5 Rencana Penugasan
Berdasarkan struktur organisasi yang diacu pada bagian 2.2. Struktur Organisasi, maka proyek ini direncanakan akan dikerjakan oleh personalia tim kerja sebagai berikut :
1. System Analyst/Analis
- Jumlah : 1 orang
- Aras Keahlian :
- Berpengalaman dalam melakukan analisis kebutuhan sistem
- Menguasai analisis terhadap basis data yang baik dan benar
- Saat mulai : System Analyst mulai bekerja pada saat proyek dimulai, yaitu pada saat kebutuhan sistem diberikan oleh user.
- Lama dibutuhkan : System Analyst bekerja terutama pada masa analisis proyek, yaitu pada awal pengerjaan proyek. Walaupun demikian, setelah masa analisis selesai, System Analyst harus tetap berada di tengah-tengah tim pengembang sampai proyek selesai, karena mungkin akan dibutuhkan oleh System Designer untuk berdiskusi mengenai rancangan sistem atau dibutuhkan setelah sistem aplikasi ini selesai dibuat untuk melakukan kaji ulang/review apakah semua spesifikasi kebutuhan dari user telah diimplementasikan dengan benar.
- Cara mendapatkan, melatih, memfungsikan dan memberhentikan : System Analyst berasal dari anggota tim pengembang dan tidak perlu menjalani pelatihan terlebih dahulu karena telah menguasai bidang tersebut. Karena merupakan bagian dari tim pengembang, maka System Analyst ini akan difungsikan pada saat tim mulai bekerja dan diberhentikan setelah tim selesai bekerja.
2. Designer/desainer
- Jumlah : 1 orang
- Aras Keahlian :
- Berpengalaman dalam mendesign system aplikasi.
- Menguasai dengan baik bahasa pemrograman.
- Menguasai dengan baik penggunaan Database Management System.
- Saat mulai : System Designer mulai bekerja pada saat analisa sistem proyek itu selesai dilakukan oleh System Analyst.
- Lama dibutuhkan : Sistem Designer dibutuhkan pada saat perancangan desain. Sistem Desainer akan terus mengikuti perkembangan analisis dan evaluasi terhadap sistem hingga proyek selesai, sehingga jika terdapat tampilan yang tidak sesuai dapat dilakukan suatu perbaikan.
- Cara mendapatkan, melatih, memfungsikan, dan memberhentikan : System Designer berasal dari anggota tim pengembang dan tidak perlu membuat pelatihan karena telah menguasai bidang tersebut sebelumnya. Karena merupakan bagian dari tim pengembang. Maka System Designer dapat difungsikan pada saat tim mulai bekerja dan diberhentikan setelah tim selesai bekerja.
3. Programmer
- Jumlah : 2 orang
- Aras keahlian :
- Menguasai bahasa pemrograman
- Menguasai pemakaian DBMS (Database Management System)
- Berpengalaman
- Saat mulai : Programmer mulai bekerja setelah tahap perancangan dari proyek ini selesai dilakukan oleh Designer.
- Lama dibutuhkan : Programmer bekerja terutama pada saat implementasi proyek, yaitu setelah tahap perancangan proyek. Walaupun demikian, setelah masa implementasi selesai, System Designer harus tetap berada di tengah-tengah tim pengembang sampai proyek ini selesai, karena mungkin akan dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan yang ditemukan Tester pada saat tahap pengujian
- Cara mendapatkan, melatih, memfungsikan, dan memberhentikan : Programmer berasal dari anggota tim pengembang dan tidak perlu membuat pelatihan terlebih dahulu karena telah menguasai bidang tersebut sebelumnya. Karena merupakan bagian dari tim pengembang. Maka Programmer dapat difungsikan pada saat tim mulai bekerja dan diberhentikan setelah tim selesai bekerja
4. Dokumentator
- Aras keahlian :
- Ø Mengerti langkah-langkah dalam mendokumentasi suatu proyek.
- Ø Ulet, teliti, dan cekatan dalam menangani setiap pendokumentasian.
- Saat mulai : Dokumentator akan mulai berkerja dari awal mula berjalannya proyek, karena dokumentator bertugas untuk mendokumentasi setiap alur kegiatan yang terjadi di dalam proyek.
- Lama dibutuhkan : Dokumentator akan selalu dibutuhkan dalam setiap pengerjaan proyek dari awal hingga akhir proyek selesai. Hal itu dikarenakan Dokumentator yang memegang keseluruhan data laporan dan dokumentasi dari proyek yang telah dijalankan.
4 Proses Teknis
4.1 Metode, Alat Bantu, dan Teknik
Dalam bagian ini dijelaskan mengenai rencana penggunaan Metode, Alat Bantu, dan Teknik yang digunakan dalam proyek pengembangan perangkat lunak untuk SIKar.
- Sistem komputer : Untuk menjalankan sistem yang akan dikembangkan, maka dibutuhkan sistem komputer yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi SIKar tersebut, yaitu perangkat keras (hardware) dengan spesifikasi yang memenuhi untuk penggunaan SIKar, perangkat lunak (software), brainware, dan set instruksi.
- Metode pengembangan :
Model pengembangan atau representasi abstrak dari proses perangkat lunak yang digunakan adalah model waterfall. Yang meliputi proses berulang untuk tahapan-tahapan analisis dan definisi persyaratan, perancangan sistem, implementasi dan pengujian unit, integrasi dan pengujian sistem (testing), dan pemeliharaan. Jadi, dalam setiap tahapan dapat berulang ke tahapan sebelumnya untuk dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan jika diperlukan. Pemilihan ini dilakukan karena user dianggap memiliki kemampuan mengekspresikan keinginannya secara baik.
- Analisis dan Definisi persyaratan :
Dilakukan untuk mengetahui spesifikasi serta persyaratan dari kebutuhan Perangkat Lunak yang dibutuhkan oleh user dan keseluruhan system yang menjadi system kerja yang ada sebelumnya.
- Perancangan Sistem
Dilakukan untuk menerjemahkan spesifikasi kebutuhan dari sistem yang ada. Dalam perancangan sistem dijelaskan struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka, dan algoritma yang akan digunakan untuk implementasi perangkat lunak.
- Implementasi dan pengujian unit :
Dalam tahapan ini dilakukan pengubahan hasil perancangan perangkat lunak yang telah dirumuskan sebelumnya ke dalam bahasa pemrograman.
- Integrasi dan pengujian system (testing) :
Untuk memastikan logika kerja perangkat lunak tidak mengalami kesalahan, memastikan untuk input, serta decision yang dibuat dengan program akan menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan user.
- Perawatan :
Adakalanya terjadi perubahaan setelah perangkat lunak diberikan oleh user. Perubahaan ini dapat terjadi karena perubahaan kebutuhan dari user, perubahaan lingkungan pemakaian program itu sendiri, serta dapat diakibatkan oleh kesalahan program yang belum diketahui. Untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi itu, dilakukan perawatan dan penyempurnaan perangkat lunak.
- Bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan
Bahasa pemrograman yang akan digunakan pada dasarnya adalah visual basic yang telah terimplementasi di dalam Microsoft Office Access 2007.
- Alat bantu pengembangan :
Dalam melakukan analisis dan membuat rancangan perangkat lunak digunakan DFD (Data Flow Diagram) dan ERD (Entity Relationship Diagram) sebagai alat bantu. DFD digunakan untuk penggambaran proses-proses yang terjadi pada sistem yang akan dikembangkan. ERD digunakan untuk memodelkan objek data yang digunakan, menyangkut apa saja objek data yang digunakan pada sistem, bagaimana komposisi dari data yang ada dan apa atribut yang mendeskripsikan objek data tersebut, serta bagaimana keterhubungan antar objek data yang ada.
Untuk melakukan dokumentasi DFD dan ERD digunakan alat bantu perangkat lunak Microsoft Visio untuk pembuatan diagram DFD/ERD, dan Microsoft Word 2003 untuk membuat dokumentasi. Penggambaran jadwal dan penugasan sumber daya manusia menggunakan perangkat lunak bantu Microsoft Project.
- Langkah dan metode pengerjaan :
Secara garis besar langkah-langkah pengerjaan yang akan dilakukan adalah seperti yang tersebut dibawah ini. Untuk penjadwalannya disesuaikan dengan jadwal yang telah ditetapkan.
- Perancangan model perangkat lunak
Proyek pembuatan aplikasi akan dibentuk dengan dibagi-bagi berdasarkan modul pengerjaan. Setiap modul itu nantinya akan ada saling keterkaitan, sehingga diharapkan akan mempermudah dalam pencapaian tujuan proyek tersebut.
- Perancangan testing
Testing dirancang untuk mencoba perangkat lunak yang akan dibuat. Perancangan testing dibuat lengkap, sesuai dengan modul untuk memu nculkan error yang mungkin terjadi sehingga dapat diperbaiki.
- Pengerjaan modul-modul
Dalam pengerjaan modul, setiap pengembang modul harus memikir kan agar modul itu dapat terintegrasi dengan modul lain yang dikembangkan oleh pengembang modul lainnya.
- Testing permodul
Pelaksanaan testing permodul dilakukan sebelum modul-modul itu diintegrasikan menjadi satu. Sehingga kesalahan yang terjadi diharapakan akan mu dah dicari dan dicari solusinya berdasarkan modul dan pengembangnya.
- Pengintegrasian modul
Pengintegrasian modul menjadi perangkat lunak yang menjadi tanggung jawab manajer imlementasi dengan bantuan dari para pengembang modul. Pengintegrasian modul diharapkan tidak memerlu kan waktu yang lama dikarenakan telah melewati tahap testing permodul.
- Testing aplikasi dengan modul terintegrasi
Testing aplikasi dilakukan dalam kelompok besar, dalam setiap kelompok besar tersebut setiap orang anggotanya melakukan testing sendiri-sendiri pada suatu kelompok fungsi yang ada pada perangkat lunak tersebut. Setiap kelompok besar tersebut melakukan testing terhadap kelompok fungsi yang berbeda. Jika waktu testing yang diberikan masih tersisa maka akan dilakukan cross testing (testing silang) pada kelompok besar ini.
- Pembuatan dokumentasi
Pembuatan dokumentasi dilakukan pertahap pembuatan perangkat lunak.
4.2 Dokumentasi Perangkat Lunak
Daftar acuan tentang rencana dokumentasi untuk proyek perangkat lunak terdiri dari:
- Dokumentasi yang digunakan merupakan dokumentasi langsung. Dokumen ini dibuat untuk melihat perkembangan proyek yang sedang dikerjakan, serta mengamati jika terdapat permasalahan dan untuk dijadikan sebagai acuan dalam melakukan perbaikan terhadap sistem yang dikembangkan.
- Rencana pendokumentasian akan dilakukan secara berkala pada setiap proses kerja yang telah diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan pada akhir proyek akan dilakukan pembukuan. Jadwal ini bersifat relative diacu dari tonggak acuan (milestone) dan acuan pengembangan (baseline) yang telah ditetapkan pada bagian 2.1 Model Proses.
- Sumber daya yang dipilih untuk melakukan pendokumentasian harus mempunyai pengalaman dan kemampuan untuk menentukan hal apa saja yang perlu didokumentasikan.
- Format dokumen yang digunakan merujuk pada standar umum pendokumentasian kegiatan.
- Dokumentasi yang disimpan berupa file, foto, dan video, serta print out dari hasil pendokumentasian secara tertulis.
5 Paket Kerja, Jadwal, Anggaran
5.1 Paket Kerja
Paket kerja yang akan dihasilkan didaftar dengan menentukan work breakdown structure (WBS). Paket kerja yang dibuat dilihat dari sisi teknis, yang meliputi :
- Penentuan waktu, biaya dan seluruh kegiatan yang akan dikerjakan didalam proyek.
- Pengadaan peralatan dan komponen alat pendukung proyek.
- Perancangan software dengan membuat source code dan mengkompilasinya.
- Mengintegrasikan software dengan hardware, serta menguji cobanya.
- Menginstalasikan aplikasi SIKar yang telah dibangun.
Paket kerja saling bergantung satu sama lainnya dikarenakan tahap selanjutnya dari suatu tahap baru akan dikerjakan bila tahap sebelumnya telah selesai..
WBS ( Work Breakdown Structure )
Bagan 3. Work Breakdown Structure Sistem Informasi Kearsipan
5.2 Kebergantungan
Paket kerja yang direncanakan diatas saling bergantung satu sama lainnya yaitu satu tahap baru bisa dikerjakan bila tahap sebelumnya telah benar-benar selesai.
- Analisis baru bisa dilakukan bila tahap perencanaan telah benar-benar selesai
- Desain perangkat lunak akan berjalan jika tahap perencanaan telah berjalan seluruhnya
- Implementasi/coding akan dimulai segera setelah tahap desain diselesaikan secara mendetail
- Testing akan dilakukan setelah proses implementasi berakhir.
- Finalisasi dikerjakan pada tahap terakhir
- Perbaikan dokumen dan perangkat lunak akan dilakukan jika ada bagian-bagian dari dokumentasi dan perangkat lunak yang mengalami perubahan setelah dilakukan pengujian atas perangkat lunak.
- Demo dilakukan setelah program selesai dikerjakan.
Bagan 4. Skema kebergantungan antar paket kerja dan antara paket kerja dengan hal eksternal
5.3 Tuntutan Sumber Daya
Sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ini antara lain:
- Jumlah dan tipe personalia ; Setiap tim beranggotakan 3-4 orang ditambah 1 manajer dalam 3 manajemen. Auditor Internal beranggotakan 2-3 orang.
- Tiap tim bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing.
- Dalam satu hari dibutuhkan waktu sekitar 7 jam bagi tiap-tiap personalia untuk menjalankan tugasnya dengan 5 hari kerja
- Perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam proyek ini adalah Microsoft Office Access 2007 sebagai database dan DBMSnya, Microsoft Office Word 2007 sebagai perangkat lunak pengolah kata, Microsoft Office Project 2007 untuk pembuatan work breakdown project, Microsoft Office Visio 2007 untuk membantu pembuatan ERD, DFD, dan diagram lainnya.
- Perangkat keras yang digunakan adalah beberapa unit komputer dengan menggunakan spesifikasi antara lain memory 1 GB, Pentium Dual Core, dan sistem operasi windows XP
- Perjalanan untuk pembelian dan penyediaan komponen alat yang diperlukan setidaknya membutuhkan sarana transportasi yang memadai.
- Fasilitas kantor yang memadai
5.4 Anggaran dan Pengalokasian Sumber Daya
Anggaran dana yang akan digunakan selama pengerjaan proyek adalah sebagai berikut :
Personalia
|
Jam Kerja
|
Anggaran
|
Manajer Proyek |
7 jam/hari , 5 hari
|
Rp 25.000,00 / hari
|
Sistem Analis |
7 jam/hari , 5 hari
|
Rp 36.000,00 / hari
|
Programmer |
7 jam/hari , 5 hari
|
Rp 30.000,00 / hari
|
Desainer |
7 jam/hari , 5 hari
|
Rp 20.000,00 / hari
|
Dokumenter |
7 jam/hari , 5 hari
|
Rp 17.000,00 / hari
|
Tabel 2. Anggaran Dana Tim Pengembang SIKar
6 Komponen Pendukung
- Rencana Manajemen Subkontrak
- Proyek ini akan dibagi kedalam beberapa subkontrak agar bisa dikerjakan oleh pihak lain untuk mempercepat waktu pelaksanaan proyek.
- Rencana Keamanan
- Untuk keamanan jalannya proyek ini dan agar dikemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka semua pihak yang terkait harus mematuhi peraturan-peraturan dalam pelaksanaan proyek.
- Rencana Verifikasi dan Validasi Terpisah
- Pada pelaksanaan proyek dimungkinkan untuk melaksanakan verifikasi dan validasi secara terpisah untuk menjamin mutu dari hasil proyek yang dilaksanakan.
- Rencana Pelatihan
- Pelatihan akan dilaksanakan jika terdapat pegawai yang belum bisa menggunakan, mengerti ataupun memahami sistem SIKar ini.
- Rencana Pengadaan Fasilitas
- Untuk mendukung perkembangan dan pengerjaan proyek maka akan diusahakan perangkat-perangkat keras dengan kualitas tinggi agar kesalahan dalam pengerjaan proyek dapat diminimalisir sekecil mungkin serta menghasilkan hasil yang maksimal.
- Rencana Instalasi Produk Sistem Perangkat Lunak
- Sistem Informasi Kearsipan ini akan diinstalasi pada satu komputer pada kantor pemerintahan desa untuk digunakan oleh pihak yang berkepentingan melakukan pengarsipan.
- Rencana Transisi Sistem Lama (yang sudah ada) ke Sistem Baru
- Sistem yang digunakan pada saat ini tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan atau transisi dari sistem lama kesistem yang baru yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan yang ada, yaitu dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi.
- Rencana Perawatan Produk Sistem Perangkat Lunak
- Sistem Informasi Kearsipan yang telah dibangun akan dilakukan perawatan secara berkala dan terus menerus sampai pada 6 bulan umur proyek untuk menjamin pelayanan pada para pengguna. Perawatan akan dilanjutkan untuk meningkatkan performa dan kualitas.
Lampiran
Model waterfall.
Model Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian.
Proses tahapan metode waterfall :
• Analisis dan Definisi Persyaratan
• Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak
• Implementasi dan Pengujian Unit
• Integrasi dan Pengujian Sistem
• Operasi dan Pemeliharaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar