Jumat, 14 Oktober 2011

GL 00


GL00

RENCANA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
 Sistem Informasi Kearsipan
Pemerintahan Desa Galuh Kabupaten Purbalingga

   
Dipersiapkan oleh:
Ardaneswari (H1L009049)
  
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2011

  
Program StudiTeknik InformatikaUNSOED
Nomor Dokumen
Halaman
GL01-Gxx
Revisi

DAFTAR PERUBAHAN
RevisiDeskripsi
A
B
C
D
E
F
G

INDEXTGL-ABCDEFG
Ditulis oleh
Diperiksa oleh
Disetujui oleh

Daftar Halaman Perubahan
HalamanRevisiHalamanRevisi














Abstraksi
Desa Galuh merupakan sebuah desa di Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga yang sedang mengembangkan sistem pemerintahannya secara terkomputerisasi. Salah satu dari sistem ini adalah sistem informasi kearsipan. Sistem informasi kearsipan merupakan sistem informasi berbasis desktop dan memfokuskan pada proses pengelolaan arsip yang terkait dengan surat masuk, surat keluar, dan berbagai jenis arsip lainnya. Dalam hal ini, sistem dapat melakukan pengelolaan surat masuk, surat keluar, dan arsip lainnya yang dilakukan dengan input arsip ke dalam sistem. Disamping itu, sistem ini juga dapat melakukan pencarian dengan memilih kriteria pencarian, menampilkan laporan mengenai surat masuk dan keluar serta arsip lainnya dengan memilih kriteria laporan.
Dalam pengerjaan sistem informasi kearsipan ini, secara teknis proses yang digunakan memiliki tahapan yang telah terstruktur. Dan dalam implementasi pengembangan perangkat lunak ini, diterapkan penentuan analisis dan prioritas proyeksi, asumsi, kebergantungan yang mungkin terjadi. Juga diterapkan metode untuk pemantauan dan pengendalian terhadap resiko yang mungkin terjadi. Dengan pengembangan perangkat lunak yang kami kembangkan ini diharapkan kebutuhan user dapat terpenuhi.



Daftar Isi
Abstraksi………………………………………………………………………………………………………………….. 4
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………………. 5
1   Pendahuluan………………………………………………………………………………………………………… 5
1.1    Gambaran Umum Proyek……………………………………………………………………………….. 5
1.2    Perubahan Rencana Pengembangan Perangkat Lunak………………………………………… 5
1.3    Bahan Acuan………………………………………………………………………………………………… 5
1.4    Definisi dan Akronim…………………………………………………………………………………….. 5
2   Organisasi Proyek…………………………………………………………………………………………………. 5
2.1    Model Proses………………………………………………………………………………………………… 5
2.2    Struktur Organisasi………………………………………………………………………………………… 5
3   Proses Manajerial………………………………………………………………………………………………….. 5
3.1    Tujuan dan Prioritas Manajemen……………………………………………………………………… 5
3.2    Asumsi, Kebergantungan dan Kendala…………………………………………………………….. 5
3.3    Manajemen Resiko………………………………………………………………………………………… 5
3.4    Mekanisme Pemantauan dan Pengendalian………………………………………………………. 5
3.5    Rencana Penugasan……………………………………………………………………………………….. 5
4   Proses Teknis……………………………………………………………………………………………………….. 5
4.1    Metode, Alat Bantu, dan Teknik…………………………………………………………………….. 5
4.2    Dokumentasi Perangkat Lunak……………………………………………………………………….. 5
5   Paket Kerja, Jadwal, Anggaran………………………………………………………………………………. 5
5.1    Paket Kerja…………………………………………………………………………………………………… 5
5.2    Kebergantungan……………………………………………………………………………………………. 5
5.3    Tuntutan Sumber Daya………………………………………………………………………………….. 5
5.4    Anggaran dan Pengalokasian Sumber Daya……………………………………………………… 5
6   Komponen Pendukung………………………………………………………………………………………….. 5
Lampiran………………………………………………………………………………………………………………… 5
Model Water …………………………………………………………………………………………………………….8
Proses Tahapan Metode Waterfall ……………………………………………………………………………….8


1          Pendahuluan

1.1    Gambaran Umum Proyek

Arsip merupakan suatu dokumen yang sangat penting dalam pelaksanaan administrasi. Selama ini kegiatan pencatatan arsip dalam Pemerintahan Desa Galuh Kabupaten Purbalingga masih dilakukan secara manual, yaitu dengan menulis data surat masuk, surat keluar dan berbagai jenis arsip lainnya pada suatu buku agenda sehingga kurang maksimal dalam efesiensi kerja. Disamping itu, pembuatan laporan pun juga masih dilakukan secara manual dan memakan banyak waktu, dan arsip surat yang ada juga masih sering hilang.
Melihat dari permasalahan tersebut, proyek yang akan dikembangkan adalah pembuatan perangkat lunak untuk Sistem Informasi Kearsipan Pemerintahan Desa Galuh Kabupaten Purbalingga. Dengan adanya perangkat lunak untuk sistem informasi ini, maka sistem yang telah ada akan diubah menjadi sistem terkomputerisasi sehingga proses manajemen kearsipan dapat dilakukan dengan mudah, rapi, terstruktur, dan membantu pengaturan pendataan agar lebih efisien dan efektif.
Sistem ini merupakan sistem informasi berbasis desktop yang akan terinstall di dalam sebuah komputer. Hal ini dikarenakan sistem informasi kearsipan hanya digunakan oleh perangkat desa yang bersangkutan untuk melakukan pengarsipan. Selain itu, sistem ini hanya dapat diakses dalam lingkungan pemerintahan desa guna menjaga keamanan data dan berkas-berkas kearsipan pemerintahan yang ada.
Untuk mengembangkan sistem informasi kearsipan ini, akan digunakan software Microsoft access 2007 untuk database dan rancang bangun aplikasinya.
Berikut merupakan skema dari sistem yang akan dibangun :
      Bagan 1: Skema Sistem Informasi Kearsipan

1.2    Perubahan Rencana Pengembangan Perangkat Lunak

  • Proyek ini akan terus diamati dan dievaluasi oleh kedua belah pihak untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan memuaskan. Rencana pengembangan perangkat lunak ini telah disesuaikan pada saat review dengan user yang dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan user. Cara penyebaran rencana termutakhir dilakukan melalui email dan kunjungan ke pemerintahan desa. Proyek ini akan terus berlanjut dikembangkan jika mendapatkan hasil yang memuaskan. Pada saat perancangan sistem, dibutuhkan hardisk sebesar 1 GB untuk menyimpan data-data dalam bentuk database.

1.3    Bahan Acuan

Rencana pengembangan perangkat lunak ini disusun berdasarkan saduran dari standar IEEE nomor ANSI/IEEE Std 1058.1-1987 (reaffirmed 1993). Beberapa bagian telah dengan sengaja dihilangkan atau digabungkan dengan bagian lainnya. Sistematika rencana pengembangan perangkat lunak yang digunakan ini adalah sistematika yang digunakan oleh Program Studi Teknik Informatika Universitas Jenderal Soedirman (2011).

1.4    Definisi dan Akronim

v RPPL : Rencana Pengembangan Perangkat Lunak.
Dokumen yang berisi rencana penegembangan perangkat lunak dalam suatu proyek, serta mencakup gambaran umum proyek, gambaran manajerial proyek dan gambaran teknis proyek.
v SIKar : Sistem Informasi Kearsipan
v SKPL : Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
Dokumen hasil analisis yang berisi spesifikasi kebutuhan user
v DPPL : Deskrpsi Perancangan Perangakat Lunak
Dokumen yang berisi hasil perancangan perangkat lunak
v IEEE : Institute of Electrical and Electronics Enginners
Standar internasional untuk pengembangan dan perancangan produk.
v ANSII :  American Standard Institute
v ERD : Entity Relationalship Diagram
Suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data
v DFD : Data Flow Diagram
Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

2          Organisasi Proyek

2.1        Model Proses

Agar dapat terlaksana dengan baik dan lancar, suatu proyek memerlukan pengorganisasian yang memiliki tahapan yang jelas. Pengorganisasian pada proyek ini dilakukan melalui dua proses, yaitu pembuatan model proses dan pendefinisian struktur organisasi yang akan digunakan setiap tahapan dalam proyek ini.



  • Tonggak ukur (milestone) utama
Tahap
Week
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Perencanaan

Revisi






RPPL*






2
Analisa




Revisi






SKPL*



3
Desain







Revisi






DPPL*

Tahap
Week
8
9
10
11
12
13
14
15
16
4
Coding


















5
Testing


















6
Finalisasi








Demo








  • Kaji Ulang (review)
Merupakan prosedur untuk melakukan pemeriksaan terhadap berbagai hal yang disepakati dalam suatu tahap pembangunan perangkat lunak dan juga pemeriksaan terhadap kemajuan atau progress yang telah dicapai hingga suatu tahap pembangunan perangkat lunak.
Perencanaan
Pada tahap perancangan yang akan diadakan pada minggu ke 1-2, akan dilakukan hal – hal sebagai berikut :
ü Mengkaji ulang dokumen RPPL
ü Melakukan revisi terhadap dokumen RPPL untuk menyesuaikan dengan kebutuhan user (jika terdapat revisi).
ü Melakukan pembicaraan mengenai dokumen SKPL dengan user.
Analisa
Pada tahap analisa di minggu ke 2-5, akan dilakukan hal – hal sebagai berikut :
ü Mengkaji ulang dokumen SKPL
ü Melakukan revisi terhadap dokumen SKPL untuk menyesuaikan dengan kebutuhan user (jika terdapat revisi).
ü Melakukan pembicaraan mengenai dokumen DPPL dengan user.
Desain
Pada tahap mendesain tampilan sistem di minggu ke 4-8, akan dilakukan hal – hal sebagai berikut :
ü Mengkaji ulang dokumen DPPL
ü Melakukan revisi terhadap dokumen DPPL untuk menyesuaikan dengan kebutuhan user (jika terdapat revisi).
ü Melakukan pembahasan mengenai implementasi,coding, dan rencana uji coba (testing) system.
Evaluasi
Pada saat evaluasi, akan dilakukan hal – hal sebagai berikut :
ü  Melakukan pengkajian ulang terhadap seluruh dokumen yang telah dibuat.
ü  Melakukan pengkajian ulang mengenai demo aplikasi yang telah dijalankan.
  • Hasil Kerja (work product)
Hasil kerja dari proyek-proyek ini adalah:
ü  Dokumen GL-00, yaitu Rencana Pengembangan Perangkat Lunak (RPPL)
ü  Dokumen GL-01, yaitu Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL)
ü  Dokumen GL-02, yaitu Desskripsi Perancangan Perangkat Lunak (DPPL)
ü  Aplikasi SIKar (Sistem Informasi Kearsipan)
ü  Berbagai perbaikan dokumen (bila dilakukan revisi)
  • Setoran Proyek (deliverables)
ü  Aplikasi SIKar yang siap untuk diinstalasi dan digunakan
ü  Spesifikasi produk
  • Penentuan Akhir Kerja (signed-off)
Proyek pengembangan SIKar ini ini berakhir ketika aplikasi telah disetujui dan diterima oleh user.

2.2        Struktur Organisasi

Struktur yang diterapkan oleh tim pengembang dapat dilihat dari bagan di bawah ini.
Bagan 2. Struktur organisasi tim pengembang

Peran
Definisi
Otoritas
Tanggung Jawab
Project Manager
Pimpinan proyek
pengembangan perangkat
lunak dan wakil dalam
aktifitas internal dan eksternal
Otoritas penuh dan berhak mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan perangkat lunak
Merencanakan, motivasi, mengorganisasi, dan mengendalikan
Programmer
Pemrograman produk dalam pengembangan perangkat lunak ini
Mengimbangkan produk perangkat lunak dan memberikan usulan perubahan
Perangkat lunak yang dikembangkan sesuai dengan rancangan yang telah di buat
Documentator
Penyusun dokumentasi aktivitas yang dilakukan  dalam pengembangan
Menyusun dokumentasi pengembangan perangkat lunak
Pengembangan perangkat lunak terdokumentasi dengan baik
System Analyst
Pengumpul berbagai informasi mengenai permintaan user, agar aplikasi dapat berjalan
Membuat daftar permintaan user tentang perangkat lunak yang di tanderkan
Perangkat lunak dapat dibuat sesuai dengan permintaan user
Designer
Pembuat tampilan aplikasi sesuai dengan diskripsi user
Membuat design tampilan dari suatu aplikasi yang di tanderkan
Tampilan perangkat lunak sesuai dengan permintaan user
Tabel 1 : Definisi, Otoritas, dan Tanggung Jawab setiap peran

3          Proses Manajerial

3.1        Tujuan dan Prioritas Manajemen

Tujuan dan prioritas manajemen dalam proyek sistem informasi kearsipan ini :
  1. Prioritas  utama  dalam  proyek  ini  adalah memberikan kemudahan bagi perangkat desa untuk melakukan pengarsipan surat masuk, surat keluar, dan arsip lainnya sehingga bukti dan memori dari arsip tertentu dapat tersimpan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan bila dibutuhkan di kemudian hari.
  2. Dalam pengaplikasian sistem, perangkat yang digunakan adalah sebuah unit komputer yang terdapat pada kantor pemerintahan desa, sedangkan pada saat pengembangan, perangkat yang digunakan merupakan kepemilikan tim pengembang yang telah ada.
  3. Sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek pengembangan perangkat lunak ini merupakan suatu tim kerja yang telah terbiasa bekerja sama. Disamping itu, sumber daya manusia ini merupakan orang-orang yang telah ahli dalam bidangnya masing-masing sehingga nantinya dapat dicapai hasil yang sesuai dan memuaskan.

3.2        Asumsi, Kebergantungan dan Kendala

Beberapa asumsi yang digunakan dalam pelaksaan proyek ini adalah :
  1. Komputer yang digunakan untuk pengaplikasian SIKar dalam Pemerintahan Desa Galuh telah  tersedia
  2. User telah mengetahui cara menggunakan komputer.
Pembuatan perangkat lunak ini bergantung pada sumber daya pendukung pengerjaan proyek Sistem Informasi Kearsipan dan profesionalisme tim kerja.
Adapun kendala yang perlu dipertimbangkan dalam pengerjaan proyek ini antara lain :
  • Ketersediaan sumber daya pendukung untuk proyek
  • Penjadwalan kerja proyek tidak terealisasi dengan baik

3.3        Manajemen Resiko

Beberapa resiko yang dapat diidentifikasi dalam proyek ini antara lain :
  1. 1.    Resiko kontraktual
Resiko yang mungkin terjadi dalam proyek ini terkait dengan rencana proyek antara lain :
  1. User melakukan perubahan terhadap kontrak yang telah disepakati dengan pengembang.
  2. Spesifikasi user kurang jelas.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko yang akan dilaksanakan adalah dengan melakukan kontrak yang jelas dan dilakukan penandatanganan kontrak dari kedua belah pihak. Bila terjadi  perubahan  spesifikasi atau  kontrak  oleh  user  maka pengembang berhak menolak karena sejak awal telah disepakati hal tersebut.
  1. 2.    Resiko Teknis
Resiko yang mungkin dapat mengancam kualitas dan ketepatan waktu perangkat lunak yang dihasilkan. antara lain :
  1. Terjadi kerusakan perangkat keras yang mendukung operasional pelaksanaan proyek.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko yang akan dilaksankan adalah dengan memperbaiki kerusakan perangkat keras tersebut.
  1. Kurang spesifiknya metode yang digunakan.
  2. Tidak ada perangkat lunak lain yang mendukung proses pengujian, analisis perangkat lunak dan desain proses.
  3. 3.    Resiko karena ukuran dan kompleksitas produk
Resiko yang mungkin terjadi adalah :
  • Keterlambatan penyelesaian proyek karena produk yang dikembangkan cukup besar dan kompleks.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko yang dilaksankan adalah:
-     Menganalisis dan merancang sistem secara tepat, serta menentukan penjadwalan proyek dengan menyediakan waktu tambahan pengerjaan sejak awal perencanaan.
-     Tim pengembang akan berusaha untuk mempercepat proses pengerjaan proyek, yaitu dengan menambah personalia tim kerja.
  • Personalia yang direncanakan tidak memadai untuk mengembangkan  proyek yang menjadi lebih besar dan kompleks dari sebelumnya.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko yang akan dilaksanakan adalah dengan segera menambah jumlah personalia yang terlibat dalam pengembangan  proyek .
  • Teknologi yang ada tidak memenuhi harapan.
  1. 4.    Resiko ketersediaan personalia
Resiko yang mungkin terjadi antara lain :
  1. Adanya personalia tim kerja yang berhalang menjalankan tugasnya, misalnya karena sakit.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko yang dilaksanakan adalah segera melakukan penggantian terhadap personalia tersebut. Pengganti dapat didapatkan dari anggota tim pengembang yang lain yang telah menyelesaikan tugasnya, atau bila terpaksa dapat mengambil dari luar  anggota tim pengembang.
  1. Kurangnya jumlah personalia karena kompleksitas produk.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko yang akan dilaksanakan adalah dengan segera menambah jumlah personalia yang terlibat dalam pengembangan  proyek  tersebut.
  1. 5.    Resiko penerimaan pelanggan atas produk
Resiko yang mungkin terjadi adalah :
Aplikasi SIKar yang telah selesai dibangun tidak sesuai dengan harapan user.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko yang akan dilaksankan adalah sering melakukan demo prototype program sejauh mana tahapan proess pengembangan telah dicapai kepada user.

3.4        Mekanisme Pemantauan dan Pengendalian

3.4.1. Mekanisme Pelaporan
  1. a.    Jenis Laporan Proyek
Laporan proyek ini berupa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan tahap pengembangan perangkat lunak, dan dibuat sesuai data yang benar-benar kami peroleh dari Pemerintahan Desa Galuh untuk kami serahkan langsung kepada pihak yang bersangkutan tersebut.
  1. b.    Frekuensi Laporan Proyek
Akan diadakan pertemuan rutin dengan user untuk membahas dokumen yang telah dibuat pada waktu-waktu tertentu yang telah disepakati bersama yaitu dua minggu sekali, sehingga diharapkan user dan pengembang dapat melakukan kaji ulang terhadap kemajuan proyek yang telah dicapai.
  1. c.       Alur Informasi (penyebaran informasi)
Alur penyerahan laporan dari masing-masing bagian kerja akan diserahkan kepada manajer umum. Bila terjadi permasalahan akan dibahas bersama, dan kemudian diserahkan kepada pihak pemerintahan desa.
3.4.2. Teknik Lain
Teknik lain yang akan digunakan untuk melakukan pemantauan dan pengendalian proyek adalah melalui pendekatan prototype sehingga kemajuan hasil pengerjaan dari produk yang diminta dapat diketahui dengan lebih jelas.
3.4.3. Hubungan Umum
Hubungan umum antara mekanisme pemantauan dan pengendalian proyek dengan rencana fungsi-fungsi pendukung proyek yang antara lain:
Software configuration management : Berhubungan dengan manajemen operasional dan konfigurasi perangkat lunak yang dikembangkan. Setiap  konfigurasi yang ditetapkan didokumentasikan dengan jelas, dan apabila  di kemudian hari diperlukan maka dapat dilakukan review/kaji ulang  terhadap konfigurasi yang telah disepakati.
Software quality assurance tasks :
  • Pengkajian ulang terhadap RPPL yang telah/sedang berjalan.
  • Aktivitas dan mekanisme kaji ulang serta audit dilakukan oleh auditor internal yang sekaligus sebagai assisten langsung dari manajer umum.
  • Aktivitas dan mekanisme kaji ulang hasil kerja (work products) berhubungan dengan manajemen kontrol kualitas. Dilakukan untuk menentukan kualitas produk yang dihasilkan.
Software verification & validation : Manajemen kontrol validasi, verifikasi dan uji coba untuk mengontrol kelegalan software yang digunakan serta validasi dan software yang terintegrasi pada produk dan  melakukan penguji cobaan.

3.5        Rencana Penugasan

Berdasarkan struktur organisasi yang diacu pada bagian 2.2. Struktur Organisasi, maka proyek ini direncanakan akan dikerjakan oleh personalia tim kerja sebagai berikut :
1.  System Analyst/Analis
  • Jumlah : 1 orang
  • Aras Keahlian :
    • Berpengalaman dalam melakukan analisis kebutuhan sistem
    • Menguasai analisis terhadap basis data yang baik dan benar
    • Saat mulai : System Analyst mulai bekerja pada saat proyek dimulai,    yaitu pada saat kebutuhan sistem diberikan oleh user.
      • Lama dibutuhkan : System Analyst bekerja terutama pada masa analisis proyek, yaitu pada awal pengerjaan proyek. Walaupun demikian, setelah masa analisis selesai, System Analyst harus tetap berada di tengah-tengah tim pengembang sampai proyek selesai, karena mungkin akan dibutuhkan oleh System Designer untuk berdiskusi mengenai rancangan sistem atau dibutuhkan setelah sistem aplikasi ini selesai dibuat untuk melakukan kaji ulang/review apakah semua spesifikasi kebutuhan dari user telah diimplementasikan dengan benar.
      • Cara mendapatkan, melatih, memfungsikan dan memberhentikan : System Analyst berasal dari anggota tim pengembang dan tidak perlu menjalani  pelatihan terlebih dahulu karena telah menguasai bidang tersebut. Karena merupakan bagian dari tim pengembang, maka System Analyst ini akan difungsikan pada saat tim mulai bekerja dan diberhentikan setelah tim selesai bekerja.
2.  Designer/desainer
  • Jumlah : 1 orang
  • Aras Keahlian :
    • Berpengalaman dalam mendesign system aplikasi.
    • Menguasai dengan baik bahasa pemrograman.
    • Menguasai dengan baik penggunaan Database Management System.
    • Saat mulai : System Designer mulai bekerja pada saat analisa sistem    proyek itu selesai dilakukan oleh System Analyst.
    • Lama dibutuhkan : Sistem Designer dibutuhkan pada saat perancangan desain. Sistem Desainer akan terus mengikuti perkembangan analisis dan evaluasi terhadap sistem hingga proyek selesai, sehingga jika terdapat tampilan yang tidak sesuai dapat dilakukan suatu perbaikan.
    • Cara mendapatkan, melatih, memfungsikan, dan memberhentikan :  System Designer berasal dari anggota tim pengembang dan tidak perlu membuat  pelatihan karena telah menguasai bidang tersebut sebelumnya. Karena merupakan bagian dari tim pengembang. Maka System Designer dapat  difungsikan pada saat tim mulai bekerja dan diberhentikan setelah tim selesai bekerja.
3.  Programmer
  • Jumlah : 2 orang
  • Aras keahlian :
    • Menguasai bahasa pemrograman
    • Menguasai pemakaian DBMS (Database Management System)
    • Berpengalaman
    • Saat mulai : Programmer mulai bekerja setelah tahap perancangan dari proyek ini selesai dilakukan oleh Designer.
    • Lama dibutuhkan : Programmer bekerja terutama pada saat implementasi proyek, yaitu setelah tahap perancangan proyek. Walaupun demikian, setelah masa implementasi selesai, System Designer harus tetap berada di tengah-tengah tim pengembang sampai proyek ini selesai, karena mungkin akan dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan yang ditemukan Tester pada saat tahap pengujian
    • Cara mendapatkan, melatih, memfungsikan, dan memberhentikan : Programmer berasal dari anggota tim pengembang dan tidak perlu membuat pelatihan terlebih dahulu karena telah menguasai bidang tersebut sebelumnya. Karena merupakan bagian dari tim pengembang. Maka Programmer dapat difungsikan pada saat tim mulai bekerja dan diberhentikan setelah tim selesai bekerja
4. Dokumentator
  • Aras keahlian :
    • Ø Mengerti langkah-langkah dalam mendokumentasi suatu proyek.
    • Ø Ulet, teliti, dan cekatan dalam menangani setiap pendokumentasian.
    • Saat mulai : Dokumentator akan mulai berkerja dari awal mula berjalannya proyek, karena dokumentator bertugas untuk mendokumentasi setiap alur kegiatan yang terjadi di dalam proyek.
    • Lama dibutuhkan : Dokumentator akan selalu dibutuhkan dalam setiap pengerjaan proyek dari awal hingga akhir proyek selesai. Hal itu dikarenakan Dokumentator yang memegang keseluruhan data laporan dan dokumentasi dari proyek yang telah dijalankan.

4          Proses Teknis

4.1        Metode, Alat Bantu, dan Teknik

Dalam bagian ini dijelaskan mengenai rencana penggunaan Metode, Alat Bantu, dan Teknik yang digunakan dalam proyek pengembangan perangkat lunak untuk SIKar.
  • Sistem komputer : Untuk menjalankan sistem yang akan dikembangkan, maka dibutuhkan sistem komputer yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi SIKar tersebut, yaitu perangkat keras (hardware) dengan spesifikasi yang memenuhi untuk penggunaan SIKar, perangkat lunak (software), brainware, dan set instruksi.
  • Metode pengembangan :
Model pengembangan atau representasi abstrak dari proses perangkat lunak yang digunakan adalah model waterfall. Yang meliputi proses berulang untuk tahapan-tahapan analisis dan definisi persyaratan, perancangan sistem, implementasi dan pengujian unit, integrasi dan pengujian sistem (testing), dan  pemeliharaan. Jadi, dalam setiap tahapan dapat berulang ke tahapan sebelumnya untuk dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan jika diperlukan. Pemilihan ini dilakukan karena user dianggap memiliki kemampuan   mengekspresikan keinginannya secara baik.
  1. Analisis dan Definisi persyaratan :
Dilakukan  untuk  mengetahui  spesifikasi serta persyaratan dari kebutuhan Perangkat Lunak yang dibutuhkan oleh user  dan  keseluruhan  system yang menjadi system kerja yang ada sebelumnya.
  1. Perancangan Sistem
Dilakukan  untuk menerjemahkan  spesifikasi  kebutuhan  dari  sistem  yang  ada. Dalam perancangan sistem dijelaskan struktur  data, arsitektur perangkat  lunak, representasi antar muka, dan algoritma yang akan digunakan untuk implementasi perangkat lunak.
  1. Implementasi dan pengujian unit :
Dalam tahapan ini dilakukan pengubahan hasil perancangan perangkat lunak yang telah dirumuskan sebelumnya ke dalam bahasa pemrograman.
  1. Integrasi dan pengujian system (testing) :
Untuk  memastikan  logika  kerja  perangkat  lunak  tidak  mengalami kesalahan, memastikan  untuk  input, serta decision yang dibuat dengan  program  akan menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan user.
  1. Perawatan :
Adakalanya terjadi perubahaan setelah perangkat lunak diberikan oleh user. Perubahaan ini dapat terjadi karena perubahaan kebutuhan dari user, perubahaan lingkungan pemakaian program itu sendiri, serta dapat diakibatkan oleh kesalahan program yang belum diketahui. Untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi itu, dilakukan perawatan dan penyempurnaan perangkat lunak.
  • Bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan
Bahasa pemrograman yang akan digunakan pada dasarnya adalah visual basic yang telah terimplementasi di dalam Microsoft Office Access 2007.
  • Alat bantu pengembangan :
Dalam  melakukan  analisis  dan  membuat  rancangan  perangkat  lunak  digunakan DFD (Data Flow  Diagram)  dan  ERD  (Entity  Relationship  Diagram)  sebagai  alat  bantu. DFD digunakan  untuk  penggambaran  proses-proses  yang  terjadi  pada  sistem  yang akan  dikembangkan.  ERD  digunakan untuk  memodelkan  objek  data  yang  digunakan, menyangkut apa  saja  objek  data  yang  digunakan  pada  sistem,  bagaimana  komposisi dari  data  yang  ada dan  apa  atribut  yang  mendeskripsikan  objek  data  tersebut,  serta bagaimana keterhubungan antar objek data yang ada.
Untuk  melakukan  dokumentasi  DFD  dan  ERD  digunakan  alat  bantu  perangkat  lunak Microsoft Visio  untuk  pembuatan  diagram  DFD/ERD,  dan  Microsoft  Word 2003   untuk  membuat   dokumentasi. Penggambaran  jadwal  dan  penugasan  sumber  daya  manusia menggunakan perangkat lunak bantu Microsoft Project.
  • Langkah dan metode pengerjaan :
Secara  garis  besar  langkah-langkah  pengerjaan  yang  akan  dilakukan  adalah  seperti yang  tersebut  dibawah  ini.  Untuk  penjadwalannya  disesuaikan  dengan  jadwal  yang telah ditetapkan.
-        Perancangan model perangkat lunak
Proyek pembuatan aplikasi akan dibentuk dengan dibagi-bagi   berdasarkan modul pengerjaan.  Setiap  modul  itu  nantinya  akan  ada  saling  keterkaitan, sehingga diharapkan  akan  mempermudah  dalam  pencapaian  tujuan  proyek tersebut.
-        Perancangan testing
Testing  dirancang  untuk  mencoba perangkat lunak yang   akan   dibuat. Perancangan testing dibuat lengkap, sesuai dengan modul  untuk memu nculkan  error yang mungkin terjadi sehingga dapat diperbaiki.
-        Pengerjaan modul-modul
Dalam pengerjaan modul, setiap pengembang modul harus  memikir kan  agar modul  itu  dapat  terintegrasi  dengan  modul  lain  yang  dikembangkan  oleh pengembang modul lainnya.
-        Testing permodul
Pelaksanaan  testing  permodul  dilakukan sebelum  modul-modul  itu diintegrasikan menjadi satu.  Sehingga  kesalahan  yang terjadi  diharapakan akan  mu dah  dicari dan dicari solusinya berdasarkan modul  dan pengembangnya.
-        Pengintegrasian modul
Pengintegrasian modul menjadi perangkat lunak yang menjadi tanggung jawab  manajer  imlementasi  dengan  bantuan  dari  para  pengembang modul.  Pengintegrasian modul diharapkan  tidak  memerlu kan  waktu  yang  lama dikarenakan  telah  melewati  tahap testing permodul.
-        Testing aplikasi dengan modul terintegrasi
Testing  aplikasi  dilakukan  dalam  kelompok  besar,  dalam  setiap  kelompok besar tersebut  setiap  orang  anggotanya  melakukan  testing  sendiri-sendiri  pada suatu kelompok  fungsi  yang  ada  pada  perangkat lunak  tersebut. Setiap  kelompok  besar tersebut   melakukan   testing   terhadap   kelompok   fungsi   yang   berbeda.   Jika waktu testing yang diberikan masih tersisa maka akan dilakukan cross testing (testing silang) pada kelompok besar ini.
-        Pembuatan dokumentasi
Pembuatan dokumentasi dilakukan pertahap pembuatan perangkat lunak.

4.2        Dokumentasi Perangkat Lunak

Daftar acuan tentang rencana dokumentasi untuk proyek perangkat lunak terdiri dari:
-       Dokumentasi yang digunakan merupakan dokumentasi langsung. Dokumen ini dibuat untuk melihat perkembangan proyek yang sedang dikerjakan, serta mengamati jika terdapat permasalahan dan untuk dijadikan sebagai acuan dalam melakukan perbaikan terhadap sistem yang dikembangkan.
-       Rencana pendokumentasian akan dilakukan secara berkala pada setiap proses kerja yang telah diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan pada akhir proyek akan dilakukan pembukuan. Jadwal ini bersifat relative diacu dari tonggak acuan (milestone) dan acuan pengembangan (baseline) yang telah ditetapkan pada bagian ‎2.1  Model Proses.
-       Sumber daya yang dipilih untuk melakukan pendokumentasian harus mempunyai pengalaman dan kemampuan untuk menentukan hal apa saja yang perlu didokumentasikan.
-       Format dokumen yang digunakan merujuk pada standar umum pendokumentasian kegiatan.
-       Dokumentasi yang disimpan berupa file, foto, dan video, serta print out dari hasil pendokumentasian secara tertulis.

5          Paket Kerja, Jadwal, Anggaran

5.1        Paket Kerja

Paket kerja yang akan dihasilkan didaftar dengan menentukan work breakdown structure (WBS). Paket kerja yang dibuat dilihat dari sisi teknis, yang meliputi :
  1. Penentuan waktu, biaya dan seluruh kegiatan yang akan dikerjakan didalam proyek.
  2. Pengadaan peralatan dan komponen alat pendukung proyek.
  3. Perancangan software dengan membuat source code dan mengkompilasinya.
  4. Mengintegrasikan software dengan hardware, serta menguji cobanya.
  5. Menginstalasikan aplikasi SIKar yang telah dibangun.
Paket kerja saling bergantung satu sama lainnya dikarenakan tahap selanjutnya dari suatu tahap baru akan dikerjakan bila tahap sebelumnya telah selesai..
WBS ( Work Breakdown Structure )


Bagan 3. Work Breakdown Structure Sistem Informasi Kearsipan

5.2        Kebergantungan

Paket kerja yang direncanakan diatas saling bergantung satu sama lainnya yaitu satu tahap baru bisa dikerjakan bila tahap sebelumnya telah benar-benar selesai.
  • Analisis baru bisa dilakukan bila tahap perencanaan telah benar-benar selesai
  • Desain perangkat lunak akan berjalan jika tahap perencanaan telah berjalan seluruhnya
  • Implementasi/coding akan dimulai segera setelah tahap desain diselesaikan secara mendetail
  • Testing akan dilakukan setelah proses implementasi berakhir.
  • Finalisasi dikerjakan pada tahap terakhir
  • Perbaikan  dokumen  dan  perangkat  lunak  akan  dilakukan  jika  ada  bagian-bagian dari   dokumentasi   dan   perangkat   lunak   yang   mengalami   perubahan   setelah dilakukan pengujian atas perangkat lunak.
  • Demo dilakukan setelah program selesai dikerjakan.

Bagan 4. Skema kebergantungan antar paket kerja dan antara paket kerja dengan hal eksternal

5.3        Tuntutan Sumber Daya

Sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ini antara lain:
  • Jumlah dan tipe personalia ; Setiap tim beranggotakan 3-4 orang ditambah 1 manajer dalam 3 manajemen. Auditor Internal beranggotakan 2-3 orang.
  • Tiap tim bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing.
  • Dalam satu hari dibutuhkan waktu sekitar 7 jam bagi tiap-tiap personalia untuk menjalankan tugasnya dengan 5 hari kerja
  • Perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam proyek ini adalah Microsoft Office Access 2007 sebagai database dan DBMSnya, Microsoft Office Word 2007 sebagai perangkat lunak pengolah kata, Microsoft Office Project 2007 untuk pembuatan work breakdown project, Microsoft Office Visio 2007 untuk membantu pembuatan ERD, DFD, dan diagram lainnya.
  • Perangkat keras yang digunakan adalah beberapa unit komputer dengan menggunakan spesifikasi antara lain memory 1 GB, Pentium Dual Core, dan sistem operasi windows XP
  • Perjalanan untuk pembelian dan penyediaan komponen alat yang diperlukan setidaknya membutuhkan sarana transportasi yang memadai.
  • Fasilitas kantor yang memadai

5.4        Anggaran dan Pengalokasian Sumber Daya

Anggaran dana yang akan digunakan selama pengerjaan proyek adalah sebagai berikut :

Personalia
Jam Kerja
Anggaran
Manajer Proyek
7 jam/hari , 5 hari
Rp 25.000,00 / hari
Sistem Analis
7 jam/hari , 5 hari
Rp 36.000,00 / hari
Programmer
7 jam/hari , 5 hari
Rp 30.000,00 / hari
Desainer
7 jam/hari , 5 hari
Rp 20.000,00 / hari
Dokumenter
7 jam/hari , 5 hari
Rp 17.000,00 / hari
Tabel 2. Anggaran Dana Tim Pengembang SIKar

6          Komponen Pendukung

  • Rencana Manajemen Subkontrak
  • Proyek ini akan dibagi kedalam beberapa subkontrak agar bisa dikerjakan oleh pihak lain untuk mempercepat waktu pelaksanaan proyek.
  • Rencana Keamanan
  • Untuk keamanan jalannya proyek ini dan agar dikemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka semua pihak yang terkait harus mematuhi peraturan-peraturan dalam pelaksanaan proyek.
  • Rencana Verifikasi dan Validasi Terpisah
  • Pada pelaksanaan proyek dimungkinkan untuk melaksanakan verifikasi dan validasi secara terpisah untuk menjamin mutu dari hasil proyek yang dilaksanakan.
  • Rencana Pelatihan
  • Pelatihan akan dilaksanakan jika terdapat pegawai yang belum bisa menggunakan, mengerti ataupun memahami sistem SIKar ini.
  • Rencana Pengadaan Fasilitas
  • Untuk mendukung perkembangan dan pengerjaan proyek maka akan diusahakan perangkat-perangkat keras dengan kualitas tinggi agar kesalahan dalam pengerjaan proyek dapat diminimalisir sekecil mungkin serta menghasilkan hasil yang maksimal.
  • Rencana Instalasi Produk Sistem Perangkat Lunak
  • Sistem Informasi Kearsipan ini akan diinstalasi pada satu komputer pada kantor pemerintahan desa untuk digunakan oleh pihak yang berkepentingan melakukan pengarsipan.
  • Rencana Transisi Sistem Lama (yang sudah ada) ke Sistem Baru
  • Sistem yang digunakan pada saat ini tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan atau transisi dari sistem lama kesistem yang baru yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan yang ada, yaitu dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi.
  • Rencana Perawatan Produk Sistem Perangkat Lunak
  • Sistem Informasi Kearsipan yang telah dibangun akan dilakukan perawatan secara berkala dan terus menerus sampai pada 6 bulan umur proyek untuk menjamin pelayanan pada para pengguna. Perawatan akan dilanjutkan untuk meningkatkan performa dan kualitas.


Lampiran
Model  waterfall.
Model Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian.

Proses tahapan metode waterfall :
•  Analisis dan Definisi Persyaratan
•  Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak
•  Implementasi dan Pengujian Unit
•  Integrasi dan Pengujian Sistem
•  Operasi dan Pemeliharaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar